Dampak El Nino, Kebun Jagung Milik Desa Tanjung Raman Terancam Gagal Panen

oleh -295 Dilihat
oleh

TUBARSNEWS.COM – Kurang lebih satu hektare lahan pertanian kebun jagung yang diperuntukkan untuk ketahanan pangan terancam gagal panen akibat fenomena alam El Nino saat ini.

Gagal panen membayangi kebun jagung di Desa Tanjung Raman Kecamatan Kota Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara yang selama ini mengandalkan lahan tadah hujan. Kepala Desa Tanjung Raman Edi Supardi didampingi Bhabinkamtibmas Iptu Andan mengungkapkan, seluas kurang lebih satu hektare lahan jagung yang ditanam hingga umur satu bulan belum pernah mendapatkan air hujan sehingga tanaman jagung tersebut sulit tumbuh serta mengerdil.

“ Sampai saat ini upaya demi upaya sudah kita lakukan hingga melakukan penyiraman dengan alat seadanya sudah dilakukan dan juga sudah di pupuk. Jika kemarau ini terus menerus berkepanjangan tidak menutup kemungkinan jagung tersebut tidak bisa panen, ” ungkap Kades. Kamis (5/10/2023).

Menurutnya, mulanya sangat berharap pada hujan yang turun. Biasanya hujan berintensitas tinggi mengguyur wilayah Tanjung Raman dan sekitarnya, tapi hingga mendekati akhir tahun hujanpun tak kunjung turun hingga sekarang.

Namun nyatanya, hujan yang turun tak seperti harapan petani. “Hujan turun tapi sangat sedikit, bahkan beberapa waktu lama sekali tidak ada hujan,” ujarnya.
Meskipun demikian, kata dia, kami masih terus melakukan upaya berbagai langkah baik itu menyirami sore hari dan dipupuk.

” Kalau upaya dirasa sudah cukup. Mulai dari Pematangan lahan dengan cara didoser, bibit unggul serta dipagari dengan waring, namun lantaran dampak el nino kita tidak bisa berbuat banyak, ” kata Kades Edi.

Sementara Bhabinkamtibmas IPTU Andan juga menyampaikan saat dilokasi kebun jagung milik Desa Tanjung Raman bahwa El Nino menyebabkan iklim kering berkepanjangan sehingga curah hujan yang turun lebih sedikit dibanding kondisi normal. Diakuinya meski saat ini sudah memasuki musim hujan, namun beberapa waktu lalu hujan sempat berhenti lumayan lama. Akibatnya banyak tanaman milik warga kurang tumbuh subur karena lahan yang mengalami kekeringan.

“Memang kondisi tanaman jagung ini tentunya sangat membutuhkan air hujan. Jika diupayakan melakukan penyiraman seperti dilakukan Kepala Desa Tanjung Raman ini kecil juga kemungkinan akan subur, sebab zat air hujan itu sangat beda dengan penyiraman hal ini lantaran El nino, kalau November ini tidak juga mendapatkan guyuran hujan, bisa gagal panen jagung milik desa Tanjung raman,” kata Bhabinkamtibmas.

Ia mengaku, tidak banyak hal yang bisa dilakukan karena lahan tersebut hanya bergantung pada air hujan. Berdasarkan informasi yang kita dapatkan dari dinas terkait awalnya diprediksi hingga September tapi ada juga sebagian wilayah sudah hujan. Dan diprediksi kembali dampak elnino ini hingga Januari 2024 mendatang, tandas Bhabinkamtibmas. (Jonbew)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *