Terkesan Mubazir, Jalan Usaha Tani Batu Raja R Diblokir Warga

oleh -516 Dilihat
oleh

BENGKULU UTARA.TUBARSNEWS.COM – Salah seorang warga Desa Batu Raja Rejang Kecamatan Hulu Palik Kabupaten Bengkulu Utara memblokir Jalan Usaha Tani (JUT) yang baru saja usai dibangun. Pemblokiran ini dilakukannya lantaran tidak ada menghibahkan tanah ke pihak Desa setempat.

Bentuk kekesalan itu, akhirnya warga menancapkan dolken sepanjang 3 meter secara berjejer bak seperti dipagar. Sehingga menutup akses bagi para petani yang ingin melewatinya.

Diceritakan Roswan (45) selaku warga setempat dilokasi. Bahwa aksi blokir jalan ini di lakukan oleh Sodikin dan Suwito selaku Pemilik Tanah.

“ Memang sengaja dipagar seperti itu.Karna tanah yang dibangun jalan tersebut tanpa mendapatkan persetujuan dan tidak pernah merasa menghibahkan tanah untuk dijadikan jalan JUT, ” Kata Roswan.

Tambahnya, sangat disayangkan jalan baru dibangun tidak bisa dimanfaatkan.Akan tetapi, jika pihak Desa selama ini ada pamit ataupun menghibahkan terlebih dahulu tentu tidak seperti ini kejadiannya.

” Saya rasa hal wajarlah kalau pemilik tanah blokir. Karna pihak Desa tidak ada pamit maupun minta surat hibah atau duduk bersama terhadap pemilik tanah, sekarang barulah menyesal pihak Desa jalan latebangun tapi tidak bisa digunakan tentu ini menjadi mubazir dan terkesan menghabur hamburkan uang pemerintah tanpa azat manfaat,” jelas Roswan.

Sementara, Kepala Desa Batu Raja Rejang Sahri ketika dikonfirmasi wartawan ini Sabtu ( 26/9/2020) dirinya mengakui bahwa jalan yang di pagar sekarang itu tidak pernah mendapatkan surat hibah maupun bertemu dengan pemilik tanah.

” Memang ada tanah yang belum diambil hibahnya klau tidak salah ada sekitar dua orang warga selaku pemilik tanah.Karna pemilik tanah tidak pernah saya ketemu,” kata Kades.

Lanjut Kades menceritakan, sebelum melakukan pembukaan badan jalan saat itu, kami bersama perangkat menunggu dilokasi yang rencananya mencari solusi terhadap pemilik tanah. Sampai saat ini si pemilik tanah juga tidak pernah bertemu dengan dirinya selaku Kepala Desa, hanya saja ada sodikin yang mendatangi kekantor Desa ribut dan marah marah supaya tanahnya jangan dibuat jalan.

“Ya bagaimana lagi barang terlanjur di dozer dan sudah jadi jalan. Cocok jugo sayo jalan itu diblokir biarlah diblokir,” tutup Kades dengan nada gamplangnya. (Sukiman )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *