Sejak tahun 1934 Takir plontang Desa Tebing Kaning hingga kini terus di adakan

oleh -1256 Dilihat
oleh

BENGKULU UTARA.TUBARSNEWS.COM – Dalam balutan adat istiadat, masyarakat Desa Tebing Kaning Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara gelar syukuran bersama (Takir Plontang atau Suroan) sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas diberikannya semangat kerukunan dalam bermasyarakat.

Acara tersebut digelar dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriah Tahun 2019 dihalaman rumah Ketua Adat Desa Tebing Kaning Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara, Sabtu (31/08/2019), adapun acara dimulai pada Pukul 17.00 Wib.

“Acara akan kita mulai pada Pukul 16.00 Wib, dan do’a bersama masyarakat sebagai tanda diperingatinya Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriah Tahun 2019.” Kata Daut selaku Ketua Adat Desa Tebing Kaning.

Bupati Ir.Mian dan Kades Tebing Kaning Hamdani

Kemudian ketua adat juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut digelar setiap tahun, yang mana dimulai pada tahun 1934 hingga sekarang serta berkat dukungan dari perbagai pihak,mulai dari Kepala Desa Tebing Kaning Hamdani bersama perangkat,tokoh masyarakat dan semuanya.

“Kegiatan atau tradisi ini sudah dimulai pada tahun 1934 lalu hingga sekarang.” Ucap Daut.

Terlihat begitu banyaknya sajian makanan yang terbungkus dengan daun pisang dan daun kelapa yang beralaskan tampah yang terbuat dari anyaman bambu, itulah yang dinamakan Takir Plontang.

“Takir Plontang bagi Masyarakat Desa Tebing Kaning menamakannya, adalah makanan tradisional Jawa berupa nasi kuning, lauk pauk dan sayuran, dibungkus dengan daun kelapa dan daun pisang (Takir Plontang) diletakkan di atas tampah berbentuk bundar yang terbuat dari anyaman bambu.” Ujar Daut.

Selaku Ketua Adat Desa Tebing Kaning (Sesepuh), Daut menerangkan bahwa dibalik makna Takir Plontang yakni, bagaimana menikmati sebuah kehidupan dari Tuhan dengan kesederhanaan yang beriringan dengan kerukunan.

“Takir Plontang yang artinya wadah atau tempat makanan, sedangkan Encek yang maknanya tempat pembawa Takir Plontang, memiliki pesan bahwa menjalani kehidupan akan indah jika saling membantu dan melengkapi satu sama lain dengan penuh kesederhanaan, seperti Encek dengan Takir Plontang.” Terang Daut.

Adapun tujuan kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas apa yang sudah diberikan kepada masyarakat Desa Tebing Kaning, serta Do’a tolak balak agar nantinya kedepan Desa tersebut menjadi lebih baik lagi.

“Ya,Tujuannya sebagai ucapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas apa yang sudah diberikan olehNya kepada Desa ini, serta do’a tolak balak yang kita laksanakan agar kedepannya desa menjadi lebih baik,aman,dan semakin tentram.” Ungkap Daut.

Acara disambut antusias warga,baik masyarakat Desa Tebing Kaning Sendiri dan luar Desa Tebing Kaning. Seperti halnya yang disampaikan salah satu pengunjung dari luar Desa Tebing Kaning yang sengaja datang kesana.

“Kami datang dari Kota Arga Makmur, karena penasaran dan antusias dengan acara ini. Dan yang pastinya seru dan asyik, serta semoga kedepannya dapat dipertahankan oleh Warga Desa Tebing Kaning atas terselenggaranya tradisi ini dari tahun ketahunnya.” Terang Sinta.

Tampak hadir dalam acara tersebut Bupati Bengkulu Utara, TNI-Polri, Kepala Desa Tebing Kaning Hamdani para tamu undangan dan penonton dari berbagai penjuru yang asik melihat tradisi tergolong unik tersebut.(Jonbew)

No More Posts Available.

No more pages to load.