Kades Akui Ancam Wartawan, Tapi Penyampaiannya Berbeda Didalam Video

oleh -410 Dilihat
oleh

BENGKULU UTARA.TUBARSNEWS.COM – Menanggapi santernya pemberitaan dugaan pengancaman yang dilakukan Kades Talang Renah berinisial ZI kepada Wartawan. Ia membenarkan adanya perkataan kasar yang dilontarkannya kepada kedua Wartawan karena emosi, lantaran Wartawan tidak memiliki etika.

“Tidak lebih dan kurangnya seperti yang di video itulah, saya tidak tahu kalau itu Wartawan. Karena tidak ada minta izin,” kata Kades di kediamannya, (17/06).

Disinggung seperti apa kronologi kejadian saat itu, dikatakan Kades, saat itu ia tengah mengawasi orang tengah bekerja. Tiba-tiba kedua Wartawan datang, tanpa memperkenalkan diri terlebih dahulu.

“Banyak orang saat itu ada TPK juga, emosi saya, semestinya mereka minta izin. Bicaralah saya dari ini, ada keperluan ini, kan enak kalau seperti itu. Saya mengawasi orang bekerja sampai berhenti bekerja.,” jelasnya.

Sementara, didalam video berdurasi 10.50 detik tersebut sangatlah berbeda sekali apa yang telah disampaikan kepala Desa Talang Renah. Di mana didalam video itu sudah jelas pihaknya (wartawan red) memperkenalkan diri dan didalam percakapan itupun kepala desa juga sempat menyampaikan tidak takut terhadap wartawan karna kalian makan nasi.

“Apa urusan pihak media memantau proyek DD di Desa saya, apa mau cari masalah, jangan main – main. Jika pekerjaan ini bermasalah leher kalian saya potong. Mau kalian dari media mana saja saya tidak takut, apa urusan kalian kesini, apa kalian mau pulang, apa mau di bacok, lebih baik kalian pulang karena golok saya ada dan saya bawak ,” kata kades didalam video.

Terpisah, kendati demikian, Ketua SMSI Bengkulu Utara, Ismail Yugo melalui Wakil Ketua, Edi Yanto sangat menyayangkan sikap Kades. Sebab Kades merupakan pamong desa, contoh bagi masyarakat.

Segala tindakan yang dilakukan merupakan panutan masyarakat. Inikan persoalan kecil, hanya miskomunikasi saja, sehingga menjadi blunder.

“Kades itu pemuka masyarakat, harus jernih dalam berpikir dan bertindak. Berbagai macam karakter pasti dia temukan sepanjang dia menjadi seorang pamong di desa,” imbuh Edi.

Persoalan ini sudah ditangani pihak penegak hukum, semua keputusan ada ditangan Polres Bengkulu Utara karena sudah masuk ranah laporan yang dilakukan dua Wartawan yang merasa diri mereka terancam.

“Benang merahnya sudah jelas, hanya miskomunikasi. Sekarang ranahnya sudah di tangan aparat hukum, apapun keputusan dan hasilnya seperti apa, kita hanya menunggu saja,” pungkasnya.

Diketahui peristiwa ini terjadi pada Minggu (13/06) saat itu Wartawan Tubersnews.com dan Pakarnews.com ingin mengambil liputan kegiatan pembangunan jalan rabat beton di Desa Talang Renah, Kecamatan Air Besi, Kabupaten Bengkulu Utara. ( Jonbew )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *