BENGKULU UTARA.TUBARSNEWS.COM- Terkait adanya pengaduan LSM Teropong Bengkulu oleh Rozi HR terhadap dugaan Korupsi Dana Desa (DD) Desa Lubuk Balam Kecamatan Air Besi, ke pihak Inspektorat kabupaten Bengkulu Utara nampaknya mulai memanas.
Di mana Inspektur Inspektorat kabupaten Bengkulu Utara Novri Silaban menyebut dirinya minta pengaduan ke Aparat Penegak Hukum (APH), agar terkesan tidak kerja dua kali. Karean Pulbaket di APH nanti ada dua metode yang akan dilakukan yang pertama, investasi berarti bisa dikonfirmasi, kedua Kerugian Negara ( KN). Pengaduan lebih cepatnya ke APH, karena APH yang akan melakukan Pulbaket dan kami inspektorat akan membantu menentukan angka kerugian negara agar tidak bekerja dua kali.
Tambahnya, karena APH tidak punya kapasitas untuk mengaudit dan pemeriksaan inspektorat tidak ada dampak hukum, maka lebih tepatnya laporan/ pengaduan ke APH dengan nada keterbukaan, transparan dan akuntabel.
” Kami berharap semua laporan/ pengaduan langsung ke APH, agar tidak kerja dua kali. Karena ada dua metode investigasi KN, disamping itu pemeriksaan inspektorat tidak ada dampak hukum, walaupun APH tidak punya kapasitas mengaudit namun mereka sudah tau berapa kerugian negara. Inspektorat membantu untuk menentukan angka KN,” Kata Inspektur
Lanjut Inspektur Inspektorat, atas permasalahan ini Eks Kepala Desa Lubuk Balam Sarkawi sudah datang untuk konsultasi terkait pengaduan LSM Teropong Bengkulu dan Eks Kades sudah ke lantai II Inspektorat menemui irban v, tapi mereka tidak berani. Untuk itu, silakan laporkan ke APH saja, jelas Inspektur Inspektorat kepada ketua LSM Teropong Bengkulu sekaligus ketua Aliansi Kabupaten Bengkulu Utara Rozi HR.
Sementara Eks Kepala Desa Lubuk Balam Sarkawi yang saat ini tengah menjabat sebagai kepala Desa Tanjung karet tak luput juga dikonfirmasi terkait pengaduan LSM Teropong. Dirinya hanya menyampaikan bahwa dirinya ikuti alur saja.
” Pokoknya kita ikuti alur aja dang,” singkatnya. (Jonbew )
